Jumat, 20 Januari 2017

Tips Memancing di Waduk Jatiluhur, Purwakarta

Tips Memancing di Waduk Jatiluhur, Purwakarta - Waduk Jatiluhur terketak dikawasan administrasi Kabupaten Purwakarta. Tempatnya cukup jauh jika ditempuh dari jantung Kota Puewakarta, yakni sekitar 9 km. Waduk Jatiluhur mulai dibangun pada 1957 yang awalnya merupakan bendungan pertama sekaligus terbesar yang dimiliki Indonesia. Waduk ini dikeloloa oleh pihak PT.PLN Persero yang dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Selain itu, waduk ini juga digunakan untuk memberi pengairan bagi ribuah hektar sawah yang ada disekitar waduk, spot pemancingan, lokasi budidaya ikan dengan sistem keramba apung, tempat lomba olahraga dayung dan telah saat ini sudah menjadi tempat wisata yang elok.

Tips Memancing di Waduk Jatiluhur, Purwakarta

Penjelasan Singkat Waduk Jati Luhur


Waduk Jatiluhur memiliki luas mencapai 8.300 hektar dan merupakan surga bagi para pemancing yang bisa dijadikan tempat penyalur hobi mereka. Memancing di waduk ini terdapat banyak ikan target seperti ikan Bandeng, ikan Balidra, ikan Mas, ikan Patin, ikan Nila, ikan Mujair dan bahkan ada juga kelompok ikan Alligator. 

Pengunjung tidak bisa langsung saja mancing di waduk ini sebab disana akan di mintai semacam surat izin memancing. Pasalnya, aturan tersebut dibuat oleh Perum Jasa Tirta untuk segala keperluan administrasi. Selain itu fungsi surat izin ini juga akan dapat mendata para pemancing yang datang dengan akurat dan ikan apa saja yang berhasil ia pancing.

Prosedur adanya surat izin ini pun tidak menyulitkan para pemancing sebab mereka hanya diminta untuk mendaftarkan diri dengan memberikan data diri ditambah biaya administrasi sebesar Rp 50 ribu/orang. Pengalaman memancing di waduk Jatiluhur ini tentu merupakan pengalaman yang berharga sebab memancing di alam bebas ini bisa dilakukan dengan menyewa rakit di atas keramba apung atau jika kesulitan bisa menyewa kapal agar dapat menentukan letak dimana kita bisa memancing dengan nyaman.

Peralatan Mancing


Joran

Stick pancing biasa dipakai oleh para pemancing adalah joran spinning yang terbuat dari bahan fiber dengan panjang mulai 75 hingga 120 cm. Jangan lupa juga joran harus sudah terpasang reel dengan tujuan dapat menggulung senar. Jika tidak punya joran spinning, Anda bisa menggunakan joran tegeg dengan panjangnya 4 sampai 5 m.

Kenur

Kenur atau senar yang umumnya menggunakan kelas 6 lbs sampai 10 lbs. Pemilihan kenur ini tergantung dari besar ikan yang kemungkinan akan diperoleh.

Serok

Serok juga akan sangat berguna ketika memancing di Waduk Jatiluhur. Sebab disana akan banyak sekali ikan dengan ukuran jumbo, tentunya penggunaan serok ini akan sangat dibutuhkan.

Standard

Standard merupakan alat yang biasa digunakan para pemancing untuk meletakkan joran sehingga mereka tidak perlu memegangi joran terus.

Koja

Koja ini adalah tempat atau wadah yang biasa digunakan oleh para pemancing untuk menampung ikan yang berhasil didaratkan.

Piranti lain

Piranti ini bisa berupa kail dengan berbagai ukuran, timah pemberat, pelampung dan juga stopper.

Umpan

Untuk umpan ini setiap pemancing akan berbeda. Sesuaikan dahulu dengan target ikan yang ada di Waduk Jatiluhur, akan tetapi para pemancing biasanya menggunakan cacing dan lumut sebagai umpannya. Kedua jenis umpan tersebut akan digemari oleh ikan Nila dan ikan Patin. Umpan buatan sendiri pun juga bisa digunakan seperti racikan dari mie kering dengan telur ayam. Kedua bahan tersebut dicampur sampai menjadi adonan seperti pelet.

Baca juga:

Artikel Terkait

Tips Memancing di Waduk Jatiluhur, Purwakarta
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar:

10 November 2018 pukul 00.22 delete

Thanks for info, jangan lupa kunjungi website kami https://bit.ly/2DdSyN6

Reply
avatar